Antara Harapan dan Penyesalan

Butuh sedikit waktu untuk tetap bisa menjalani apa yang menjadi sebuah kewajiaban

Bukan karena sungkan dan malas di masa itu

Memang semuanya seperti bersamaan menghimpit dan mendesak agar langkahku tak bergerak

Merengek dan memelas, jika memang harus. Akankah aku perbuat?

Sesak menelisik memenuhi setiap relung sanubari

Gelap pekat menghimpun setiap ruang dalam otak

Hati sepenuhnya merasakan jeritan setiap inti sel dalam organ

Lidah pekak beku tak bergerak

Air mata tak sempat ijin mengalir melewati  batas pipi

Memberikan tanda bahwa diriku memang sedang terpuruk

Perih mengalir merangkak membuntuti setiap edaran darah dalam Vena

Tuhan…. Aku butuh setitik celah waktu

Untuk bisa menjadi mulia di hadapan orang yang aku sayangi

Bukan karena ingin terlihat demikian

Tapi memang inilah yang Engkau titahkan kepada setiap insan.